Sabtu, 14 Maret 2009

Sekilas Tentang Wisata Iman (Dairi Sidikkalang)



Sejuknya Taman Wisata Iman Dairi

By : Tancis Sianturi

Posted on Nopember 28, 2007. Filed under: wisata |

DAIRI berada di dataran tinggi Bukit Barisan wilayah Sumatera Utara (Sumut) dengan ketinggian rata-rata 1.100 dari permukaan laut (dpl). Secara ekologis kabupaten penghasil Kopi Sidikalang ini merupakan penyangga ekosistem Danau Toba di sebelah barat yang berada pada pegunungan sekitar 200 meter di atas permukaan Danau Toba.
Hutan-hutan tropis Dairi merupakan daerah resapan air Danau Toba. Belasan sungai yang mengalir dari hutan pegunungan Dairi menjadi sumber air Danau Toba. Secara ekologis masyarakat setempat yang hidup dari pertanian menggantungkan hidupnya pada ekosistem hutan yang lestari.
Pelestarian hutan ini yang mendorong Bupati Dairi MP Tumanggor menciptakan Sitinjo menjadi Taman Wisata Iman. “Tujuan pembuatan Taman Wisata Iman ini ialah agar kita dapat menyaksikan, menikmati, dan menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan, sehingga menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan hidup,” kata Tumanggor kepada Media di Sidikalang, ibu kota Kabupaten Dairi, baru-baru ini.
Tumanggor menyadari bahwa Kabupaten Dairi dihuni beragam agama dan etnis. Agama Islam, Protestan, Katolik, Budha, dan Hindu ada di kabupaten itu. Selain itu, etnis di kabupaten tersebut juga beragam antara lain Pakpak, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Minang, dan Cina. “Saya berharap Taman Wisata Iman ini bisa menjadi tempat bagi pengunjung meningkatkan iman kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Karena taman ini juga dikunjungi berbagai umat, tentu taman ini bisa menjadi wadah mempererat hubungan silahturahmi antarumat beragama,” kata Tumanggor.

TWI berada pada Bukit Sitinjo. Udara di kawasan ini cukup sejuk dengan temperature berkisar 17 derajat hingga 24 derajat celcius. Di sepanjang TWI sekitar dua kilometer Anda akan menikmati pemandangan alam yang indah sebagai latar belakang taman. Di sepanjang perjalanan itu akan berjumpa dengan gua Betlehem, 14 tahap perjalanan salib (via dolorosa), gua Bunda Maria, Bukit Golgata, gereja, Kuil Hindu, lapangan manasik haji dan sebuah masjid yang dilengkapi dengan fasilitas penginapan.

Kawasan wisata ini ramai dikungi pada hari libur atau Sabtu dan Minggu. Sebagian besar pengunjung adalah wisawatan lokal. Para pengunjung umumnya datang secara rombongan. Pengunjung beragama Kristen yang datang secara rombongan biasanya menggelar paduan suara di gereja oikumene Sitinjo. Namun ada juga pengunjung yang datang secara perorangan. Bagi muda-mudi kawasan ini juga menjadi tempat memadu cinta sambil menikmati wisata rohani. Sedangkan untuk wisata keluarga tempat wisata ini akan memberi kesan tersendiri. “Setiap akhir bulan saya dan keluarga menyempatkan diri menikmati wisata di sini. Rasanya mengikuti kebaktian Minggu di Taman Wisata Iman ini sungguh berkesan,” kata J Sirait, pengunjung yang ditemui Media di lokasi wisata tersebut.

Bagi pengunjung beragama Islam, tersedia mesjid lengkap dengan ka’bah dan menara. “Bagi saya lokasi ini cukup berkesan. Kebetulan saya belum pernah naik haji, sehingga keberadaan ka’bah di Taman Wisata Iman ini mendorong keinginan saya naik haji. Miniature ka’bah ini bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi saya,” kata L Berutu. (Kennorton Hutasoit)

Diperbanyak oleh : Tancis_doank Sianturi (Putra Humbahas)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar